, ,

Bali Dihantam Banjir-Jalanan Putus, Pakar BRIN Ungkap

oleh -46 Dilihat

Subulussalam – Bali Dihantam Hujan deras yang mengguyur Bali selama tiga hari berturut-turut menyebabkan bencana banjir besar di sejumlah wilayah.

Air meluap dari sungai-sungai utama dan merendam jalanan, pemukiman, serta fasilitas publik.

Di Kabupaten Tabanan dan Badung, akses transportasi lumpuh total karena jalan penghubung antar desa terputus diterjang arus air.

Sejumlah jembatan kecil runtuh akibat tidak mampu menahan tekanan debit air yang meningkat drastis.

Puluhan kendaraan dilaporkan terseret arus banjir, sebagian besar dalam kondisi rusak berat.

Pemerintah Provinsi Bali menetapkan status tanggap darurat sejak dini hari tadi.

<yoastmark class=

 

Baca Juga : Maduro Kerahkan 25 Ribu Tentara Venezuela Berhadapan Militer AS

Evakuasi dilakukan oleh tim gabungan dari BPBD, TNI, Polri, dan relawan lokal.

Hingga berita ini ditulis, tercatat lebih dari 1.200

Dinas Sosial mengirimkan bantuan logistik berupa makanan, selimut, dan air bersih ke wilayah terdampak.

Di tengah kekacauan ini, muncul banyak pertanyaan: Mengapa banjir di Bali semakin sering dan makin parah?

Untuk menjawab hal itu, sejumlah pakar dari BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional) turun langsung ke lapangan.

Dr. I Made Surya, pakar hidrologi BRIN, menjelaskan bahwa banjir kali ini bukan hanya akibat hujan ekstrem.

“Ada perubahan signifikan pada tata guna lahan di Bali dalam dua dekade terakhir,” ujarnya saat konferensi pers.

Ia menyoroti alih fungsi hutan dan sawah menjadi kawasan perumahan dan wisata yang tidak memperhatikan daya serap tanah.

Hal ini menyebabkan air hujan tidak lagi meresap, melainkan langsung mengalir ke permukaan dan membanjiri daerah rendah.

Menurutnya, sistem drainase yang ada saat ini sudah tidak memadai untuk menampung volume air dalam kondisi ekstrem.

BRIN juga menemukan adanya penyempitan badan sungai akibat bangunan liar di bantaran sungai.

Ini mempercepat luapan air saat debit sungai meningkat, seperti yang terjadi di Sungai Yeh Penet dan Sungai Ayung.

Selain itu, Dr. Surya menekankan pentingnya teknologi prediksi cuaca jangka pendek yang lebih akurat di tingkat lokal.

Skintific

No More Posts Available.

No more pages to load.