, , ,

Maduro Kerahkan 25 Ribu Tentara Venezuela Berhadapan Militer AS

oleh -52 Dilihat

Subulussalam – Maduro Kerahkan 25 Ribu  Ketegangan geopolitik kembali meningkat di kawasan Amerika Latin setelah Presiden Venezuela, Nicolás Maduro, mengumumkan pengerahan 25.000 tentara ke perbatasan.

Dalam pidatonya yang disiarkan televisi nasional, Maduro menegaskan bahwa Venezuela siap “bertahan habis-habisan” demi menjaga kedaulatan negaranya.

“Kami tidak mencari perang, tapi kami tidak akan tunduk. Kami akan lawan setiap ancaman terhadap tanah air kami,” ujar Maduro di hadapan pasukan elit.

Pengumuman ini mengejutkan banyak pihak dan langsung menjadi perhatian media internasional, mengingat hubungan AS-Venezuela yang terus memburuk sejak satu dekade terakhir.

Maduro Kerahkan 25 Ribu
Maduro Kerahkan 25 Ribu

 

Baca Juga : Uni Eropa Denda Google Hingga Rp 56,6 Triliun, Trump Geram

Pemerintah Venezuela menuduh AS melakukan provokasi militer, termasuk dengan memperbanyak latihan militer di kawasan Karibia

Selain itu, keberadaan kapal induk dan pesawat pengintai militer AS yang melintasi wilayah dekat perairan Venezuela semakin memicu ketegangan.

Pemerintah Maduro menilai hal itu sebagai pelanggaran kedaulatan dan bentuk tekanan terhadap pemerintah yang sah.

Venezuela juga meningkatkan sistem pertahanan udara dan melakukan patroli aktif di wilayah darat, laut, dan udara.

Pemerintah AS sendiri belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait pengerahan pasukan tersebut, namun pejabat Pentagon mengatakan mereka “mengamati dengan seksama.”

Analis militer menyebut bahwa langkah Venezuela ini adalah bentuk perang psikologis untuk menunjukkan kekuatan dan membangun dukungan internal.

Di sisi lain, oposisi dalam negeri Venezuela menilai langkah Maduro justru memperburuk isolasi internasional negara itu.

Mereka menganggap pengerahan pasukan sebagai bentuk pengalihan isu dari krisis ekonomi dan kelaparan yang masih menghantui rakyat Venezuela.

Namun, Maduro mendapat dukungan dari sekutunya seperti Rusia, Iran, dan Kuba, yang mengutuk tindakan militer AS di kawasan Amerika Latin.

Rusia menyatakan bahwa Venezuela berhak mempertahankan kedaulatannya dan menolak segala bentuk intervensi asing.

Beberapa laporan juga menyebut bahwa militer Venezuela telah menerima pelatihan dan bantuan logistik dari pihak luar seperti Rusia dan Tiongkok.

Situasi ini menimbulkan kekhawatiran akan potensi konflik terbuka yang dapat mengganggu stabilitas regional.

Skintific

No More Posts Available.

No more pages to load.