Subulussalam – PM Malaysia Hadiri Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim telah bertolak ke Doha, Qatar, pada Minggu petang untuk menghadiri Konferensi Tinggi (KTT) Darurat Arab‑Islam.

Baca Juga : Wali Kota Tarakan Tolak Usulan Tutup PT PRI, tapi Punya Solusi Lain
Serangan itu memicu kecaman luas dari negara‑negara Arab dan komunitas Islam secara internasional. Qatar menyebutnya sebagai agresi dan tindakan terorisme negara.
PM Malaysia menegaskan bahwa serangan terhadap Qatar adalah bukti bahwa tirani Zionis “tak mengenal batas” dan bahwa tidak ada negara Arab‑Islam yang bisa merasa benar‑benar aman jika hal seperti ini bisa terjadi di satu negara.
Dalam pidatonya, PM Anwar menyampaikan bahwa situasi ini adalah ujian bagi solidaritas Arab dan Islam dalam menghadapi agresi.
Malaysia meminta agar komunitas Arab‑Islam dan negara‑negara Islam secara umum bersatu dan mengambil sikap bersama dalam forum diplomatik.
Anwar Ibrahim menyatakan bahwa jika situasi seperti serangan terhadap Qatar ini bisa terjadi, maka keselamatan negara‑negara Arab‑Islam lainnya juga terancam.
Malaysia, dalam hal ini, menyerukan agar community internasional tidak tinggal diam terhadap tindakan yang dianggap melanggar hukum internasional.
PM Anwar juga menekankan bahwa Malaysia tidak akan goyah atau diam dalam menghadapi penindasan yang terus berlangsung
KTT darurat ini memiliki arti penting karena mempertemukan negara‑negara Arab dan Islam dalam suasana krisis, serta untuk memperlihatkan bahwa solidaritas bukan hanya semata pernyataan simbolis.
Selain solidaritas politik, KTT juga diharapkan dapat menghasilkan langkah nyata yang bisa membantu Qatar dan rakyat Palestina, termasuk dukungan diplomatik dan kemanusiaan.
Serangan terhadap kompleks perumahan yang ditempati negosiator Hamas di Doha dianggap melampaui batas, karena dianggap menyerang proses perdamaian yang sedang berjalan.
Qatar selama ini dikenal sebagai mediator kunci dalam upaya perdamaian di konflik Israel‑Palestina, sehingga serangan tersebut juga dilihat sebagai gangguan terhadap upaya diplomatik internasional
Dalam konteks ini, Malaysia merasa perlu untuk mengambil bagian aktif dalam menyuarakan keadilan dan kemanusiaan dalam forum diplomatik internasional