, ,

PM Malaysia Hadiri KTT Darurat Arab-Islam di Doha Serukan Solidaritas

oleh -25 Dilihat
BEIJING, Sept 3 -- Prime Minister Datuk Seri Anwar Ibrahim during a press conference at the end of his working visit to Beijing and Tianjin this week. The commemorative Victory Parade held by the Chinese government to mark 80 years since the end of World War II served as a timely reminder that a nation’s sovereignty must always be defended and safeguarded. -- fotoBERNAMA (2025) COPYRIGHT RESERVED BEIJING, 3 Sept -- Perdana Menteri Datuk Seri Anwar Ibrahim ketika sidang media sempena tamat lawatan kerjanya ke Beijing dan Tianjin, minggu ini. Perarakan Kemenangan memperingati 80 tahun tamatnya Perang Dunia Kedua anjuran kerajaan China menjadi peringatan tepat pada masanya bahawa kedaulatan negara mesti dipertahankan dan dilindungi pada setiap masa. --fotoBERNAMA (2025) HAK CIPTA TERPELIHARA

Subulussalam – PM Malaysia Hadiri Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim telah bertolak ke Doha, Qatar, pada Minggu petang untuk menghadiri Konferensi Tinggi (KTT) Darurat Arab‑Islam.

PM Malaysia Hadiri
PM Malaysia Hadiri

Baca Juga : Wali Kota Tarakan Tolak Usulan Tutup PT PRI, tapi Punya Solusi Lain

Serangan itu memicu kecaman luas dari negara‑negara Arab dan komunitas Islam secara internasional. Qatar menyebutnya sebagai agresi dan tindakan terorisme negara.

PM Malaysia menegaskan bahwa serangan terhadap Qatar adalah bukti bahwa tirani Zionis “tak mengenal batas” dan bahwa tidak ada negara Arab‑Islam yang bisa merasa benar‑benar aman jika hal seperti ini bisa terjadi di satu negara.

Dalam pidatonya, PM Anwar menyampaikan bahwa situasi ini adalah ujian bagi solidaritas Arab dan Islam dalam menghadapi agresi.

Malaysia meminta agar komunitas Arab‑Islam dan negara‑negara Islam secara umum bersatu dan mengambil sikap bersama dalam forum diplomatik.

Anwar Ibrahim menyatakan bahwa jika situasi seperti serangan terhadap Qatar ini bisa terjadi, maka keselamatan negara‑negara Arab‑Islam lainnya juga terancam.

Malaysia, dalam hal ini, menyerukan agar community internasional tidak tinggal diam terhadap tindakan yang dianggap melanggar hukum internasional.

PM Anwar juga menekankan bahwa Malaysia tidak akan goyah atau diam dalam menghadapi penindasan yang terus berlangsung

KTT darurat ini memiliki arti penting karena mempertemukan negara‑negara Arab dan Islam dalam suasana krisis, serta untuk memperlihatkan bahwa solidaritas bukan hanya semata pernyataan simbolis.

Selain solidaritas politik, KTT juga diharapkan dapat menghasilkan langkah nyata yang bisa membantu Qatar dan rakyat Palestina, termasuk dukungan diplomatik dan kemanusiaan.

Serangan terhadap kompleks perumahan yang ditempati negosiator Hamas di Doha dianggap melampaui batas, karena dianggap menyerang proses perdamaian yang sedang berjalan.

Qatar selama ini dikenal sebagai mediator kunci dalam upaya perdamaian di konflik Israel‑Palestina, sehingga serangan tersebut juga dilihat sebagai gangguan terhadap upaya diplomatik internasional

Dalam konteks ini, Malaysia merasa perlu untuk mengambil bagian aktif dalam menyuarakan keadilan dan kemanusiaan dalam forum diplomatik internasional

Skintific

No More Posts Available.

No more pages to load.