, ,

Tangis Bayi Laki-laki Penuh Darah Gegerkan Warga Beji Pasuruan

oleh -54 Dilihat

Subussalam – Tangis Bayi 7 September 2025 – Suasana hening di Kecamatan Beji mendadak pecah saat tangisan lirih seorang bayi menyelinap di antara aktivitas harian warga.

Meskipun dini hari, suara itu menarik perhatian banyak orang, terutama saat terdengar disertai noda darah di sekitarnya.

Beberapa warga yang mendengar segera menelusuri sumber tangisan, hingga menemukan sosok bayi laki-laki dalam kondisi memprihatinkan—dia basah oleh darah, mengguncang nurani mereka.

Tangis Bayi
Tangis Bayi

 

Baca Juga : Meskipun kondisi pasien di luar kelas sosial menengah, petugas RSUD tetap memberikan penanganan medis dasar sebagai bentuk pelayanan publik.

Segera, warga berbondong-bondong mendekat, hati terpukul namun gerak cepat menghubungi petugas kesehatan dan kepolisian.

Ambulans datang sesaat setelah itu, menembus malam untuk menjemput korban yang masih bernapas lemah.

Kepala Desa Beji turut berada di lokasi, membawa lampu penerang sembari membantu proses evakuasi bayi.

Warga setempat bercerita bahwa tangisan itu terdengar seperti permohonan batin yang menuntut perlindungan.

Ketika petugas medis memeriksa bayi, tampak jelas darah menutupi sebagian tubuhnya, menimbulkan kecemasan akan kondisi sehatnya.

Para petugas lalu memapah bayi kecil itu dengan sepenuh hati sambil menenangkan warga yang berkerumun, khawatir sekaligus berharap.

Polisi segera mengepung area sekitar, mengamankan potongan kain atau benda lain yang mungkin menjadi petunjuk dalam kasus ini.

Ada indikasi bahwa bayi baru lahir, dengan luka-luka yang tak wajar, sehingga menimbulkan asumsi awal tentang penelantaran.

Warga tak kuasa membendung rasa iba, banyak yang meneteskan air mata ketika melihat tubuh bayi yang bersimbah darah itu.

“Tolong… bayi ini hidup hanya karena keajaiban malam ini,” ujar seorang ibu dengan suara bergetar, ingin ikut membantu.

Tim medis membawa bayi ke Puskesmas terdekat, memulai proses stabilisasi kondisi sebelum dirujuk ke rumah sakit.

Polisi mulai mencatat berbagai kejanggalan: kain bercak darah, tanah yang roda ambulans jejak, hingga bau antiseptik yang samar-samar tercium.

Kepala Desa Beji memperingatkan agar masyarakat tidak menebar kecurigaan, tetapi memberi keadilan sekaligus solusi.

Bersama petugas sosial, mereka menyalurkan bantuan komunikasi, penghubung untuk bayi di perawatan, sekaligus menjaga agar media kampung tak menyudutkan identitas keluarga atau pelaku.

Beberapa relawan ibu datang ke puskesmas untuk membantu menenangkan bayi—memberi dot dan belaian hangat demi menuntunnya pada pertolongan pertama yang humanis.

Tim Dinas Sosial Kabupaten Pasuruan menjamin proses administratif berjalan lengkap, menyiapkan status dan dukungan perlindungan anak.

Warga dan tetangga secara sukarela bergerak menggalang dana subsidi perawatan—menandakan kepedulian kolektif yang kuat.

Kejadian ini juga menyadarkan semua pihak tentang kekurangan sistem deteksi sosial: bayi baru lahir tanpa pengawasan bisa luput dari perhatian, menjadi tanggung jawab bersama.

Kepala Desa Beji bertekad memperkuat kampanye kesadaran akan hak-hak anak dan sistem pelaporan yang ramah, berbasis komunitas RT/RW.

Skintific

No More Posts Available.

No more pages to load.