Subussalam – Tingkatkan Jejaring Di tengah geliat industri kreatif yang kian bersinar, satu nama mencuri perhatian: Kreativesia. Bukan sekadar ajang festival, Kreativesia adalah platform kolaboratif lintas sektor — menyatukan dunia film dan kuliner dalam satu panggung ide, rasa, dan narasi budaya.
Kini, Kreativesia Film-Kuliner resmi melaju ke babak final, memperkuat posisi Indonesia sebagai rumah bagi inovasi kreatif yang tak hanya menarik penonton, tapi juga menggairahkan sektor ekonomi kreatif di akar rumput.
Apa Itu Kreativesia?
Kreativesia adalah inisiatif dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) yang menggabungkan dua sektor dengan potensi ekspor dan pengaruh budaya terbesar: film dan kuliner. Proyek ini mencari dan mendukung para kreator lokal yang mampu:
-
Membuat film pendek bertema kuliner nusantara
-
Menyajikan makanan yang mengangkat narasi lokal
-
Berkolaborasi lintas profesi: sineas, chef, seniman, penulis, hingga UMKM
Dan hasilnya? Festival kecil ini tumbuh menjadi gerakan nasional.
Babak Final: Pertarungan Ide, Cita Rasa, dan Cerita

Baca Juga : Persekongkolan Jahat Briptu Rizka Bunuh Suami hingga Terancam Hukuman Mati
Dari ratusan peserta hanya 10 tim terbaik yang masuk ke babak final. Mereka akan menampilkan karya film pendek bertema kuliner lokal — mulai dari kisah penjual mi ongklok di Wonosobo, perjuangan pemuda pemilik warung kopi di Nusa Tenggara, hingga dokumenter puitis tentang pembuat dodol Betawi yang hampir punah.
Tak hanya itu, setiap tim juga akan mempresentasikan makanan asli yang menjadi inspirasi film mereka — lengkap dengan konsep bisnis, kemasan, dan potensi pemasaran.
“Kreativesia bukan hanya soal menang. Ini tentang membangun jejaring, menyatukan passion, dan menciptakan ekosistem kreatif yang berkelanjutan,” ujar salah satu juri, Chef Yuda Bustara.
Menghubungkan yang Terpisah
Kreativesia tidak hanya mempertemukan dua industri, tapi juga menghubungkan:
-
Sineas muda dengan UMKM kuliner lokal
-
Festival film dengan pasar rakyat
-
Cerita lokal dengan panggung nasional
Inilah bentuk baru kolaborasi: film menjadi etalase, dan kuliner menjadi pengalaman nyata. Keduanya saling mengangkat, memperkuat narasi dan ekonomi.
“Bayangkan kamu nonton film pendek tentang rendang sambil mencicipi rendang buatan tangan yang sama seperti di layar. Itu bukan sekadar tontonan. Itu pengalaman,” ujar peserta asal Padang.
Dampaknya Lebih dari Sekadar Final
Kreativesia telah membuka peluang nyata:
-
Beberapa film sudah dilirik oleh distributor OTT lokal
-
Produk kuliner dari peserta kini masuk ke katalog UMKM binaan daerah
-
Beberapa kolaborasi lanjut ke proyek dokumenter dan podcast budaya
Dan yang paling penting: jejaring antar pelaku industri terus berkembang. Dari komunitas kecil, tumbuh gerakan besar.
Penutup: Kreatif Bukan Lagi Sendiri
Kreativesia membuktikan bahwa untuk berkembang, industri kreatif tidak bisa berjalan sendiri-sendiri. Film perlu rasa. Kuliner perlu cerita. Dan keduanya, perlu jembatan — yang kini sedang dibangun oleh Kreativesia.
Babak final bukan akhir, tapi titik awal untuk jejaring yang lebih luas, lintas daerah, lintas disiplin, lintas generasi.

![pengedar-narkoba-1763175954316_43[1]](https://4deve.com/wp-content/uploads/2025/11/pengedar-narkoba-1763175954316_431-148x111.jpeg)
![canang-1789156440[1]](https://4deve.com/wp-content/uploads/2025/11/canang-17891564401-148x111.webp)
![1614327651[1]](https://4deve.com/wp-content/uploads/2025/11/16143276511-148x111.jpg)
![Durham-Cathedral-Harry-Potter-courtyard[1]](https://4deve.com/wp-content/uploads/2025/11/Durham-Cathedral-Harry-Potter-courtyard1-148x111.jpg)
![lapangan-sada-kata-jadi-tempat-hangout[1]](https://4deve.com/wp-content/uploads/2025/11/lapangan-sada-kata-jadi-tempat-hangout1-148x111.jpg)